Tips Menghadapi Perselingkuhan Tanpa Emosi

Bila "penyakit" selingkuh si dia sudah menahun atau addict, tidak bisa dikendalikan, jalan terbaiknya adalah putus hubungan. Tapi, jika si dia melakukannya sekali (atau beberapa kali) tapi Anda masih merasakan cinta, juga Anda melihat sepertinya dia menyesal, boleh saja Anda mempertahankannya.

Perselingkuhan tak hanya dilakukan laki-laki tapi juga perempuan. Menurut penelitian satu dari 2,7 pria memang berselingkuh dan kebanyakan tidak diketahui pasangan.

Jika si dia selingkuh, dan dia menyesal, Anda pun masih cinta, ikuti saran ini agar hubungan kembali harmonis:

1. Benahi hati. Jangan terus terpuruk dalam kesedihan. Anda memang bukan malaikat. Tapi bila Anda bersedia memaafkan, maka berikan dengan tulus.

2. Jangan pernah membalas dengan perselingkuhan juga. Membalas selingkuh hanya akan menambah luka batin. Anda akan semakin merasa tak berharga, dan menyalahkan dia kareba membuat Anda menjadi peselingkuh juga.

3. Hargai penyesalan si dia. Bila ia yang semula jarang memeluk Anda jadi rajin memeluk, hargailah. Jangan beri kerlingan atau penolakan seolah perlakuan dia itu menjijikkan. Meski memang dalam hati rasa jijik muncul, tapi biarkan ia menunjukkan rasa penyesalannya.

4. Bicara dari hati ke hati. Tentang penyebab dia berpaling, ini memang tak mudah. Karena pria biasanya sulit mengungkapkan apa yang dirasakan, terlebih soal kesalahan mereka. Tapi, mulailah dengan pembicaraan hal-hal yang dulu merekatkan hubungan Anda berdua. Atau ambil waktu berdua untuk melakukan kegiatan favorit, salah satunya liburan.

5. Bergabunglah dengan klub hobinya. Tak harus menjadi anggota aktif, cukup sesekali hadir. Selain mengenal hobi si dia, juga membuat Anda dikenal dalam klub itu. Sehingga bila suatu saat godaan datang dari kelompoknya, dia tak memiliki peluang karena teman-temannya atau kekasih temannya ada di situ.

6. Berlaku romantis. Setelah perselingkuhan romantisme memang kerap terganggu. Tapi, jangan biarkan berlarut-larut. Beranikan diri Anda untuk bereksplorasi bersamanya. Bila bicara hanya akan menyakiti, sentuhan atau ciuman konon bisa menjadi komunikasi pembuka.