Home > Misteri > Makhluk-makhluk ini Mata Rantai Evolusi yang Hilang?
Makhluk-makhluk ini Mata Rantai Evolusi yang Hilang?
Posted on Rabu, 31 Oktober 2012 by do it your self
Artikel Zamrud Hijau - Dalam teori evolusi Darwin terdapat generasi yang hilang, atau dikenal dengan missing-link, penghubung antara generasi makhluk berbulu-berekor seperti monyet dan makhluk cerdas Homo Sapiens (manusia).
Selama puluhan tahun banyak ahli mencari fosil, dan bila perlu mendapatkan bukti hidup. Laporan-laporan di bawah ini merupakan gambaran bagaimana dugaan tentang missing-link itu telah ditemukan.
Apeman, Brazil - 1937
Sebuah foto dari tahun 1937 dimuat di majalah Het Leven ini menggambarkan manusia kera (apeman) yang semakin mendekati bentuk sempurna "manusia". Bibirnya masih tebal seperti milik monyet, namun rambutnya serupa rambut manusia. Tubuhnya bungkuk seolah pembuktian tahapan evolusi saat pra-manusia belum bisa berdiri tegak seperti sekarang.
Selama puluhan tahun foto ini mungkin menggegerkan banyak orang. Namun sekarang justru menuai banyak kritik. Gambar yang belakangan sempat beredar di media online diyakini akal-akalan fotografer Het Leven. Makhluk bungkuk ini sebenarnya hasil make-up, apalagi dahinya yang selalu tertutup rambut merupakan bukti agar make-up pada wajah si "apeman" bisa disembunyikan.
Monyet Sungai Tarra
Francois De Loys, pencari minyak bumi asal Swiss memimpin ekspedisi di Columbia dan Venezuela dari tahun 1917 hingga 1920. Saat berkemah di dekat Sungai Tarra, dua makhluk setinggi 1.57 meter yang mirip monyet mendatangi kemah.
Lenguhan dan sikap yang ingin menyerang membuat De Loys terpaksa menembak. Sang pejantan mati sementara betinanya melarikan diri. Saat inilah De Loys baru sadar kalau ia menembak "monyet" yang aneh. Makhluk ini tidak berekor dan memiliki susunan gigi 32 buah - bandingkan dengan monyet yang memiliki 36 buah gigi.
De Loys lalu mendudukkan monyet tersebut, mengganjal mukanya dengan tongkat lalu memotretnya. Ia melupakan peristiwa ini hingga kembali ke Eropa. Pada tahun 1929, seorang teman yang juga antropolog, George Montandon menemukan foto milik De Loys. Foto ini pun dipublikasikan. Ironis, banyak kritik berdatangan yang mengatakan foto tersebut belum membuktikan soal missing-link.
Yeti, Big Foot, dan Yowie
Legenda tentang manluk besar mirip monyet namun berdiri tegak telah banyak beredar selama bertahun-tahun. Beberapa orang meyakini pernah menyaksikan dan percaya keberadaannya. Toh, belum ada penelitian yang berhasil menemukan sebagai bukti.
Sir Edmun Hillary, orang pertama yang menginjakan kaki di puncak Everest pernah melihat Yeti, makhluk besar berbulu penghuni padang salju saat mendaki gunung tersebut. Hillary juga telah membuat gambar berskala 1/27 atas apa yang dilihatnya. Ia berencana akan mencari Yeti pada ekspedisi selanjutnya, walau kenyataannya ia tidak pernah lagi melihatnya.
Big Foot, makhluk besar berbulu menjadi "urban legend" di Amerika. Banyak orang yakin akan keberadaan Big Foot di dalam hutan. Kisahnya juga sering diangkat ke dalam film. Satu-satunya foto yang berhasil merekam keberadaannya dibuat C. Thomas Biscardi dari San Jose, California, seorang petualan alam liar pada tahun 1980. Tapi, dari foto tersebut, apakah itu benar-benar Big Foot atau manusia berkostum?
Di Australia juga ada legenda tentang makhluk besar yang disebbut Yowie. Penduduk Aborigin percaya bahwa Yowie, makhluk setinggi 5 kaki ini masih hidup.
Orang Pendek Sumatera
Indonesia sebagai negara tropis pun memiliki kisah legenda tentang makhluk-makhluk berbulu serupa monyet. Di Sumatera kabarnya terdapat Orang Pendek seperti kera namun berjalan tegak.
Orang Pendek adalah salah satu makhluk cryptozoology yang hidup dan tersebar di beberapa daerah di Pulau Sumatera. Menurut para saksi yang pernah melihat Orang Pendek, makhluk ini memiliki tinggi kira-kira 70-75 cm, tubuhnya ditutupi oleh rambut-rambut yang lebat yang berwarna hitam kecokelatan, dan berjalan tegak. Kadang-kadang ada beberapa saksi yang mengatakan Orang Pendek sering berteriak dengan suara-suara yang aneh.
Pada awalnya, banyak para peneliti yang menganggap bahwa Orang Pendek adalah salah satu jenis kera atau siamang yang salah diidentifikasi oleh para saksinya. Tetapi, mereka berubah pikiran setelah mengetahui bahwa para saksi mengatakan bahwa Orang Pendek berjalan tegak. Bukti yang lainnya adalah jejak kaki Orang Pendek yang tidak bisa diidentifikasi sebagai sejenis kera atau siamang.
W Osman Hill, salah seorang ahli cryptozoologist yang terkenal, menganggap bahwa Orang Pendek masih memiliki hubungan dengan manusia purba jenis Homo Erectus yang ditemukan di Jawa. Sedangkan, beberapa ahli cryptozoologist lain mengatakan bahwa Orang Pendek tidak memiliki hubungan dengan Homo Erectus melainkan dengan Hobbit dari Flores. Sedangkan, para penduduk lokal yang tinggal di mana Orang Pendek sering memunculkan dirinya mengatakan bahwa Orang Pendek adalah makhluk yang ramah, sehingga mereka menerima keberadaan Orang Pendek dengan toleransi apapun.
Misteri Orang Pendek mulai tersiar kabarnya pada abad ke-20, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 1915. Pada tanggal 21 Agustus 1915, Edward Jacobson menemukan jejak-jejak kaki misterius di tepi Danau Tebo yang berada di bagian Tenggara Gunung Kerinci, Propinsi Jambi. Pemandunya, Mat Getoep, mengatakan bahwa jejak-jejak kaki yang setiap jejak panjang 5 inci tersebut adalah milik Orang Pendek.
Makhluk ini kemudian mendapatkan sorotan internasional setelah seorang penulis berkebangsaan Inggris, Demorah Matyr, menemukan sekumpulan jejak-jejak kaki yang diperkirakan sebagai jejak Orang Pendek di Barat Daya Sumatera. Kemudian, Matyr mencetak jejak-jejak kaki itu dengan gips dan membawanya ke pemerintah yang mengurus taman nasional. Tetapi, sayangnya cetakan jejak-jejak kaki tersebut hilang entah kemana.
Setelah 5 tahun meneliti, akhirnya Matyr melihat Orang Pendek di wilayah Gunung Kerinci pada 30 Sepetember 1994. Setelah jarak beberapa puluh meter dari Matyr, makhluk itu kemudian menoleh ke arahnya lalu lari menjauh dan menghilang di dalam hutan.
Pada tahun 1995, ketika gempa besar melanda Lampung, beberapa penduduk lokal melihat Orang Pendek keluar dari hutan, mungkin takut karena gempa besar tersebut.
Pada tahun 2001, sekelompok tim ekspedisi amatir yang dipimpin oleh Adams Davies menemukan sekumpulan jejak kaki yang dipercaya sebagai jejak Orang Pendek. Kemudian, jejak-jejak kaki tersebut dikirim ke Cambridge untuk diidentifkasi. Hasilnya adalah jejak kaki tersebut adalah seekor kera dengan karakter gibon, orangutan, simpanse, dan manusia.
Pada awal September 2009, mereka melaporkan bahwa mereka menemukan sekumpulan jejak kaki yang diduga sebagai jejak kaki Orang Pendek. Selain itu, dua dari anggota tim ini, yaitu Dave Archer dan Sahar Didmus mengaku melihat Orang Pendek. Mereka mengatakan bahwa bentuk Orang Pendek seperti simpanse tetapi berjalan tegak seperti manusia.
sumber
Selama puluhan tahun banyak ahli mencari fosil, dan bila perlu mendapatkan bukti hidup. Laporan-laporan di bawah ini merupakan gambaran bagaimana dugaan tentang missing-link itu telah ditemukan.
Apeman, Brazil - 1937
Sebuah foto dari tahun 1937 dimuat di majalah Het Leven ini menggambarkan manusia kera (apeman) yang semakin mendekati bentuk sempurna "manusia". Bibirnya masih tebal seperti milik monyet, namun rambutnya serupa rambut manusia. Tubuhnya bungkuk seolah pembuktian tahapan evolusi saat pra-manusia belum bisa berdiri tegak seperti sekarang.
Selama puluhan tahun foto ini mungkin menggegerkan banyak orang. Namun sekarang justru menuai banyak kritik. Gambar yang belakangan sempat beredar di media online diyakini akal-akalan fotografer Het Leven. Makhluk bungkuk ini sebenarnya hasil make-up, apalagi dahinya yang selalu tertutup rambut merupakan bukti agar make-up pada wajah si "apeman" bisa disembunyikan.
Monyet Sungai Tarra
Francois De Loys, pencari minyak bumi asal Swiss memimpin ekspedisi di Columbia dan Venezuela dari tahun 1917 hingga 1920. Saat berkemah di dekat Sungai Tarra, dua makhluk setinggi 1.57 meter yang mirip monyet mendatangi kemah.
Lenguhan dan sikap yang ingin menyerang membuat De Loys terpaksa menembak. Sang pejantan mati sementara betinanya melarikan diri. Saat inilah De Loys baru sadar kalau ia menembak "monyet" yang aneh. Makhluk ini tidak berekor dan memiliki susunan gigi 32 buah - bandingkan dengan monyet yang memiliki 36 buah gigi.
De Loys lalu mendudukkan monyet tersebut, mengganjal mukanya dengan tongkat lalu memotretnya. Ia melupakan peristiwa ini hingga kembali ke Eropa. Pada tahun 1929, seorang teman yang juga antropolog, George Montandon menemukan foto milik De Loys. Foto ini pun dipublikasikan. Ironis, banyak kritik berdatangan yang mengatakan foto tersebut belum membuktikan soal missing-link.
Yeti, Big Foot, dan Yowie
Legenda tentang manluk besar mirip monyet namun berdiri tegak telah banyak beredar selama bertahun-tahun. Beberapa orang meyakini pernah menyaksikan dan percaya keberadaannya. Toh, belum ada penelitian yang berhasil menemukan sebagai bukti.
Gambaran Yeti oleh Sir Edmun Hillary
Sir Edmun Hillary, orang pertama yang menginjakan kaki di puncak Everest pernah melihat Yeti, makhluk besar berbulu penghuni padang salju saat mendaki gunung tersebut. Hillary juga telah membuat gambar berskala 1/27 atas apa yang dilihatnya. Ia berencana akan mencari Yeti pada ekspedisi selanjutnya, walau kenyataannya ia tidak pernah lagi melihatnya.
Foto Big Foot
Big Foot, makhluk besar berbulu menjadi "urban legend" di Amerika. Banyak orang yakin akan keberadaan Big Foot di dalam hutan. Kisahnya juga sering diangkat ke dalam film. Satu-satunya foto yang berhasil merekam keberadaannya dibuat C. Thomas Biscardi dari San Jose, California, seorang petualan alam liar pada tahun 1980. Tapi, dari foto tersebut, apakah itu benar-benar Big Foot atau manusia berkostum?
Monumen Yowie
Di Australia juga ada legenda tentang makhluk besar yang disebbut Yowie. Penduduk Aborigin percaya bahwa Yowie, makhluk setinggi 5 kaki ini masih hidup.
Orang Pendek Sumatera
Indonesia sebagai negara tropis pun memiliki kisah legenda tentang makhluk-makhluk berbulu serupa monyet. Di Sumatera kabarnya terdapat Orang Pendek seperti kera namun berjalan tegak.
Orang Pendek adalah salah satu makhluk cryptozoology yang hidup dan tersebar di beberapa daerah di Pulau Sumatera. Menurut para saksi yang pernah melihat Orang Pendek, makhluk ini memiliki tinggi kira-kira 70-75 cm, tubuhnya ditutupi oleh rambut-rambut yang lebat yang berwarna hitam kecokelatan, dan berjalan tegak. Kadang-kadang ada beberapa saksi yang mengatakan Orang Pendek sering berteriak dengan suara-suara yang aneh.
Pada awalnya, banyak para peneliti yang menganggap bahwa Orang Pendek adalah salah satu jenis kera atau siamang yang salah diidentifikasi oleh para saksinya. Tetapi, mereka berubah pikiran setelah mengetahui bahwa para saksi mengatakan bahwa Orang Pendek berjalan tegak. Bukti yang lainnya adalah jejak kaki Orang Pendek yang tidak bisa diidentifikasi sebagai sejenis kera atau siamang.
W Osman Hill, salah seorang ahli cryptozoologist yang terkenal, menganggap bahwa Orang Pendek masih memiliki hubungan dengan manusia purba jenis Homo Erectus yang ditemukan di Jawa. Sedangkan, beberapa ahli cryptozoologist lain mengatakan bahwa Orang Pendek tidak memiliki hubungan dengan Homo Erectus melainkan dengan Hobbit dari Flores. Sedangkan, para penduduk lokal yang tinggal di mana Orang Pendek sering memunculkan dirinya mengatakan bahwa Orang Pendek adalah makhluk yang ramah, sehingga mereka menerima keberadaan Orang Pendek dengan toleransi apapun.
Misteri Orang Pendek mulai tersiar kabarnya pada abad ke-20, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 1915. Pada tanggal 21 Agustus 1915, Edward Jacobson menemukan jejak-jejak kaki misterius di tepi Danau Tebo yang berada di bagian Tenggara Gunung Kerinci, Propinsi Jambi. Pemandunya, Mat Getoep, mengatakan bahwa jejak-jejak kaki yang setiap jejak panjang 5 inci tersebut adalah milik Orang Pendek.
Setelah 5 tahun meneliti, akhirnya Matyr melihat Orang Pendek di wilayah Gunung Kerinci pada 30 Sepetember 1994. Setelah jarak beberapa puluh meter dari Matyr, makhluk itu kemudian menoleh ke arahnya lalu lari menjauh dan menghilang di dalam hutan.
Pada tahun 1995, ketika gempa besar melanda Lampung, beberapa penduduk lokal melihat Orang Pendek keluar dari hutan, mungkin takut karena gempa besar tersebut.
Pada tahun 2001, sekelompok tim ekspedisi amatir yang dipimpin oleh Adams Davies menemukan sekumpulan jejak kaki yang dipercaya sebagai jejak Orang Pendek. Kemudian, jejak-jejak kaki tersebut dikirim ke Cambridge untuk diidentifkasi. Hasilnya adalah jejak kaki tersebut adalah seekor kera dengan karakter gibon, orangutan, simpanse, dan manusia.
Pada awal September 2009, mereka melaporkan bahwa mereka menemukan sekumpulan jejak kaki yang diduga sebagai jejak kaki Orang Pendek. Selain itu, dua dari anggota tim ini, yaitu Dave Archer dan Sahar Didmus mengaku melihat Orang Pendek. Mereka mengatakan bahwa bentuk Orang Pendek seperti simpanse tetapi berjalan tegak seperti manusia.
sumber
Artikel Terkait
Category Article Misteri
Arsip Blog
-
▼
2012
(4523)
-
▼
Oktober
(2077)
- 8 Hal yang Tak Boleh Dikatakan Pada Calon Pengantin
- 7 Tipe Pria di Internet
- Di China Ada Nenek-Nenek Berumur 1 Tahun!
- Bangkit Dari Putus Cinta? Ini Triknya
- Cara Membuat Efek Petir di Blog
- Jamur Truffle, Jamur Termahal di Dunia
- Prediksi Togel Hongkong Hari Ini Kamis 01 November...
- Prediksi Togel Singapura Kamis 01 November 2012
- Prediksi Togel hari Ini (Kamis 01 November 2012) T...
- Berbagai Bentuk Buah-Buahan yang Unik dan Lucu
- Jangan Menyimpan Kaleng Cola Di Freezer Atau Begin...
- Pasangan Kolombia Lahirkan Bayi Jelmaan Setan?
- Indahnya Pelangi Moon Bow Dimalam Hari
- VIA ARTiGO A1250, PC Terkecil di Dunia dengan Pros...
- 10 Musium paling menakutkan di dunia
- 10 Laga terbaik sepanjang sejarah sepak bola dunia
- Kepribadian Cewe berdasarkan cara duduknya
- 10 tembok paling bersejarah di dunia
- 10 Bandara terbaik di dunia
- Hutan Raje Mandare yang penuh dengan keanehan
- Fakta Menarik dari Alat Kelamin Pria
- Musim Hujan Bikin Orang Makin Galau, Kamu Termasuk?
- Tenis Meja : Apa Istimewanya ?
- 10 Hand Phone/HP terunik di dunia
- Kota termacet di dunia
- Kulam, Ilmu Voodoo dari Filipina
- Foto-Foto Ular Memangsa Manusia
- Unik: Jalan Tol Antar Gedung Di Jepang
- Kejadian aneh yang tidak masuk logika
- Fakta unik tentang negara Korea Utara
- Fakta unik tentang Ikan di Dunia
- 7 Jenis Jerawat Paling Umum Ditemui
- Mitos, Tsunami Jepang Akibat Ikan Lele Raksasa
- Tips jika HP tercebur ke air
- Dilarang Menggunakan Celana Melorot di Wilayah ini!
- Menambahkan gadget di header blog
- Cara memanipulasi jumlah komentar blog
- Sosok ilmuwan Muslim yang terlupakan
- Inilah 10 Sate Terunik di Indonesia
- Cara mengatasi/mengobati kulit kaki pecah dan kapalan
- Dampak Buruk Sering Curhat Masalah Cinta dengan Sa...
- Inilah 10 Tempat Ziarah Terseram Di Dunia
- Planet Theia, Benda Besar Yang Menabrak Bumi
- Makhluk-makhluk ini Mata Rantai Evolusi yang Hilang?
- “Moses Bridge” Jembatan yang Membelah Sungai di Be...
- Patung Wisnu Kencana Tertinggi di Dunia
- 4 Miss World Paling Kontraversial di Dunia
- Cara ngecek suhu/temperatur panas komputer
- Cara memperbaiki dokumen MS Office yang rusak
- 10 Tipe Cewek Berdasarkan Bentuk Payudara
- Wujud Asli Dari Firefox
- 7 Minuman Keras Asli Indonesia
- Mengapa Banyak Artis Korea Bunuh Diri?
- 12 Peristiwa Berdarah Sepakbola Terburuk Dalam 3 D...
- Sosok Dan Pesona Ibukota Jakarta Pada Tahun 1970-an
- 5 Kisah Penghargaan/hadiah Paling Aneh Di Dunia
- Hal-hal pemicu keluarnya kentut
- Inilah hewan yang bisa memprediksi cuaca
- 10 Masjid tertua di dunia
- Foto-foto Kapal Titanic dari proses pembuatan samp...
- 10 Hasil Penelitian Menarik tentang Orgasme
- Benarkah Payu Dara besar tidak nyaman saat bercinta
- Roler Coaster yang bikin mendebarkan jantung
- Cara Asik Jaga Kesehatan Kulit
- Alat-alat kreatif untuk di dapur
- Inilah 5 Tanda Tangan Termahal Di Dunia
- Tampang Bintang Rock pada Masa Muda dan Tua
- VIDEO Badai Sandy Tertangkap Kamera dari Luar Angkasa
- Makan Ini Ternyata Bisa Untuk Mengembalikan Mood B...
- Tips Jika Terjebak Jatuh Cinta Dalam 'Friend Zone'
- Bersyukurlah Atas Hp Yang Anda Miliki!!
- Ciri-Ciri Pria yang Mempunyai Masa Depan Cerah
- Rajanya Twitter, Bukan Orang Terkenal, 1,8 Juta Fo...
- Menyibak Misteri Pohon Zaitun Tempat Yesus Berdoa
- Suku Maya Protes Ramalan Kiamat Demi Keuntungan Bi...
- Rudal Iran Itu Bernama “Nabi Agung 7”
- Kostum Jadul Para Superhero, Hulk-nya Dijamin Ngak...
- 6 Tips Mengatasi Bau Kaki
- 4 Kebudayaan Jepang yang Unik dan Gila
- 6 Mitos Pria yang Mulai Kadaluwarsa
- Gaet Pasangan, Monyet Berlumur Air Seni
- 10 Cerutu Termahal Di Dunia
- 8 Fakta Menarik tentang Kota Seoul
- Perbedaan Lama Durasi Puasa Di Berbagai Belahan Dunia
- Iklan 'Diskon TKW' Menghina Harga Diri Bangsa Indo...
- Mengungkap asal usul Patih Gajah Mada yang misterius
- Kuil Putih, Mahakarya Sang Seniman Eksentrik
- Sayuran raksasa pemecah rekor
- [renungan] Belajar Tentang Kehidupan dari Johnny Depp
- Demi Perluas Masjid Nabawi, Makam Nabi Muhammad Ak...
- Foto badai Sandy diatas patung Liberty | Asli atau...
- Kumpulan Kata Kata Mutiara Persahabatan Sejati
- Mengungkap Legenda Taman Gantung Babylonia
- Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia
- Inilah Arti Kata Ciyus, Miapah, Cemungudh, dll...
- Mitos asal muasal larangan menikah orang jawa dan ...
- Candi-candi terindah di India dan sekitarnya
- "dia Cinta Aku Nggak Sih?" Liat Saja Pupil Matanya
- 7 Jenis Pahala Yang Dapat Dinikmati Selepas Mati
- 7 Gunung Berwajah Manusia yang Terkenal di Dunia
-
▼
Oktober
(2077)