tugas manajemen keuangan


MANAJEMEN KAS
PENGERTIAN KAS
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa dipergunakansegera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
Tujuan perusahaan menyimpan/membutuhkan kas
a. Kebutuhan kas untuk transaksi (diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan)
b. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan)
c. Kebutuhan kas untuk berspekulasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SEDIAAN KAS
         Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
         Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan.
         Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya (penjualan).
         Seperti halnya sediaan, kas juga memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai “safety cash balance”
MODEL SALDO KAS / MODEL MANAJEMEN KAS
Model Persediaan (Model Baumol) Contoh soal :
Model Boumol
Ø Kebutuhan uang tunai (T) selama 1 tahun Rp 1.800.000.000,-. Biaya transaksi Rp 25000, tingkat suku bunga 10%

       С          =
          =
       Σ optimum dari transfer kas = Rp 30000000
       Saldo kas rata-rata =
       Σ transaksi atas penukaran saham biasa yang diperlukan dalam 1 tahun
       =
       TC = b
             = 25000 (60)+10% (15000000)
             = 3000000

Model Miller dan Orr
Ø o  = Rp 25000000                          T     = 20 % per tahun
σ= Rp 800                                           = 20 % per hari

z ( batas bawah )
z =
o  = biaya tetap untuk melakukan transaksi
σ= variance aliran kas bersih harian
 i   = bunga harian investasi pada saham biasa
h ( batas atas ) = 3.Z

z =
h = 3 ( 301,38 ) = 904,14
bila saldo kas Rp 904,14 , saham biasa ( 504,14-301,38 ) dibali agar saldo kas menjadi 301,38
ANGGARAN KAS (BUDGET KAS)
Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perushahaan :
         Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan
         Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan
         Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas 
Tahap penyusunan budget kas
         Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan
         Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasi perusahaan
         Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansil dan budget kas yang final

MANAJEMEN PIUTANG
Persediaan dan piutang dagang adalah dua perkiraan aktiva lancar yang terbesar. Secara bersama-sama kedua jenis aktiva ini mencakup hampir 80% dari aktiva lancar dan lebih dari 30% total aktiva untuk semua industri manufaktur.
Manajemen dan kebijakan kredit yaitu dasar untuk pengambilan keputusan pemberian kredit. Keputusan itu melibatkan standar kredit, syarat-syarat kredit, dan penentuan siapa yang akan menerima kredit.
ANALISIS KREDIT
Analisis kredit berusaha untuk menetapkan siapa yang harus menerima kredit dan berdasarkan kondisi apa. Dua aspek dari proses itu harus dibedakan : langganan baru versus langganan yang ada. Yang kedua tidak begitu sulit karena pengalaman memberikan informasi yang cukup banyak. Analasis kredit jelas merupakan masalah yang lebih sulit bagi langganan yang prospektif berilaku dengan pemasok lainnya. Jenis formasi ini dapat diperoleh dengan biaya tertentu dari agen informasi keuangan khususnya seperti Dun & Bradstreet.
STANDAR KREDIT
Standar kredit merupakan rincian nilai-nilai atau karateristik-karateristik yang menentukan apakah seorang pelanggan akan menerima kredit. Sejumlah variabel terlibat dan beberapa pelanggan lemah dapat diberi kredit dalam kondisi-kondisi yang telah ditentukan.
Jika suatu perusahaan melakukan penjualan dengan kredit hanya kepada para pelanggan yang kuat, kerugian karena timbulnya piutang ragu-ragu biasanya kecil. Sebaliknya ada kemungkinan tingkat penjualan yang hilang tersebut dapat lebih besar daripada biaya yang dapat dihindarinya. Untuk menentukan standar kredit yang optimum perusahaan perlu membandingkan antara biaya marjinal pemberian kredit dan laba marjinal dari peningkatan penjualan.
Yang termasuk dalam biaya marjinal adalah biaya-biaya produksi dan penjualan akan tetapi untuk sementara yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kualitas para pelanggan, atau biaya kualitas kredit. Termasuk dalam biaya-biaya ini adalah (1) kerugian karena piutang ragu-ragu ; (2) biaya pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi, dan (3) dan yang lebih besar yang tertahan dalam piutang dagang (yang mengakibatkan biaya modal lebih tinggi, karena pelanggan yang kurang layak menerima kredit, menunda pembayarannya).

SYARAT KREDIT
Adalah kondisi pembayaran kredit yang ditawarkan kepada pelanggan; syarat kredit meliputi periode kredit dan potongan tunai. Periode kredit adalah jangka waktu dimulai dari ketika kredit diberikan, setelah itu kredit dianggap tertunggak.
Lima aspek syarat kredit yaitu sifat ekonomik produk, kondisi penjual, kondisi pembeli, periode kredit, dan potongan tunai.
-Sifat Ekonomik Produk
Barang-barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual dengan syarat kredit yang relatif pendek, pembeli menjual kembali dengan cepat, yang menghasilkan uang tunai sehingga mampu membayar kepada pemasok.
-Kondisi Penjual
Penjual yang keuangannya lemah membutuhkan uang tunai atau syarat kredit yang ditawarkannya berjangka sangat pendek.
-Kondisi Pembeli
Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual secara kredit, dan sebaliknya menerima kredit yang lebih lama.
-Periode Kredit
Melonggarkan periode kredit dapat mendorong kenaikan penjualan, akan tetapi biaya atas dana yang terikat pada piutang dagang akan meningkat.

-Potongan Tunai
Potongan tunai adalah reduksi harga didasarkan atas pembayaran yang dilakukan selama periode waktu yang ditentukan.
SEASONAL DATING
Adalah syarat kredit yang digunakan untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian di luar musim (out of season) dengan tidak mengharuskan pembayaran sampai tanggal waktu yang telah ditentukan, tidak peduli kapanpun barang itu dibeli.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

A.Pengertian
Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan
keunggulan kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga, lembur, kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif. Pada perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Manajemen persediaan yang akan dibahas disini lebih difokuskan pada manajemen persediaan bahan baku. Manajemen persediaan bahan baku bertujuan agar tingkat persediaan bahan baku cukup, tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit, sehingga biaya bahan baku ekonomis dan perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk melayani penjualan karena kurangnya persediaan bahan baku.
B. Elemen Harga Pokok Bahan Baku
Terdapat empat kelompok biaya yang mempengaruhi harga pokok persediaan bahan baku, yaitu :
1. Harga Faktur. Harga faktur adalah harga yang disetujui antara perusahaan dengan pemasoknya. Potongan pembelian akan mengurangi harga faktur, sedangkan biaya angkut yang ditanggung perusahaan diperlakukan sebagai tambahan harga faktur.
2. Biaya Pemesan Bahan Baku. Biaya ini disebut juga procurement cost atau ordering cost yaitu biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan pembelian bahan baku. Biaya ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Biaya Pemesan Tetap
b. Biaya Pemesan Variabel
3. Biaya Penyimpan Bahan Baku. Biaya ini disebut juga storage cost atau carrying cost yaitu biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan penyimpanan bahan agar siap dipakai di dalam kegiatan produksi. Biaya ini dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Biaya Penyimpanan Tetap
b. BiayaPenyimpanan Variabel
4. Biaya Ketidakcukupan Persediaan. Biaya ini timbul akibat adanya persediaan bahan baku yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi. Biaya ini meliputi : kerugian hilangnya penjualan, tambahan biaya angkut karena dibeli secara mendadak, tuntutan dari pelanggan karena keterlambatan, dan tambahan biaya karena tidak teraturnya proses produksi.

C. Alasan Memiliki Persediaan
Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar dan jarang. Jadi meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang sedikit atau tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan dengan melakukan pemesanan persediaan dalam jumlah yang relatif besar, sehingga mendorong jumlah persediaan yang besar. Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah yang relatif besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas. Secara umum alasan untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
d. Pengiriman komponen yang terlambat
4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.
D. Economic Order Quantity
Biaya pemesan variabel dan biaya penyimpanan variabel mempunyai
hubungan terbalik, yaitu semakin tinggi frekuensi pemesanan, maka semakin rendah biaya penyimpanan variabel. Agar biaya pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel dapat ditekan serendah mungkin, maka perlu dicari jumlah pembelian yang paling ekonomis, yaitu dengan rumus :
2 A S
EOQ
C P
EOQ = Economic Order Quantity
A = Kebutuhan Bahan Baku untuk Tahun yang akan datang
S = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan
C = Biaya/unit, harga faktur dan biaya angkut/unit yang dibeli
P = Biaya penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan % dari C

PT Rindu Nusantarapada awal tahun 2008 menyusun anggaran sebagai berikut:
-kebutuhan bahan baku(satu tahun) =rp 15.000
-harga per unit bahan baku     =rp 150.000
-biaya pemesanan:
          .biaya variabel                                  =rp 4.000
          .biaya tetap                                       =rp 15.000
-biaya penyimpanan:
          .biaya variabel                                  =20%
          .biaya tetap                                       =10.000
-hitunglah economic order quantity (Eoq)?

Jawaban
EOQ=
=
=
=2000 kg
E. Reorder Point
Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan baku. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah :
1. Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan. Lead time ini akan mempengaruhi besarnya bahan baku yang digunakan selama masa lead time, semakin lama lead time maka akan semakin besar bahan yang diperlukan selama masa lead time.
2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.
3. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan bahan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi.
Dari ketiga faktor di atas, maka reorder point dapat dicari dengan rumus
berikut ini :
LD = Lead Time
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
Contoh :
PT. Deivy menetapkan lead time bahan baku A selama 4 minggu, pemakaian rata – rata sebesar 250 Kg per minggu, safety stock yang ditaksir sebesar pemakaian ratarata
untuk 2 minggu. Dari data ini, maka reorder pointnya adalah sebagai berikut :
Reorder Point = (4 x 250) + (2 x 250)
= 1.500
F. Safety Stock
Untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif lebih teliti yaitu dengan metode sebagai berikut :
1. Metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Rata-Rata.
Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu (misalnya perminggu), kemudian selisih tersebut dikalikan dengan lead time. Misalkan PT. Agung memperkirakan pemakaian maksimum bahan-bahan perminggu sebesar 650 kg, sedangkan pemakaian rata-ratanya sebesar 500 kg dan lamanya lead time 2 minggu, maka data-data tersebut safety stock sebesar:
Safety Stock = (650 – 500) 2 = 300 Kg
2. Metode Statistika. Untuk menentukan besarnya safety stock dengan metode ini, maka dapat digunakan program komputer kuadrat terkecil (least square). Untuk menggambarkan penggunaan metode ini, maka diberi contoh berikut ini, yaitu untuk menaksir safety stock tahun 2001 didasarkan pada data tahun 2000.
Reorder Point = (LD x AU) + SS
Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time Jumlah 26.000 28.480 -480 155.200
Langkah-langkah menghitung Safety Stock :
1. Menghitung Rata-rata Deviasi = - 480 : 12 = 1 40
2. Menghitung selisih antara total deviasi kuadrat dengan total deviasi dikuadratkan
dibagi n
(-480)2
= 155.200 = 136.000n
3. Hasil langkah kedua dibagi n-1 dan hasilnya diakar kuadrat.
136.000
= √ = 111,19
12 – 1
4. Untuk menghitung besarnya safety stock dipengaruhi dua faktor  yaitu:
a. Besarnya derajat signifikan standar deviasi pada kurva normal yang
digunakan, misalnya 97% = 2 atau 99,5% = 3.
b. Lamanya jangka waktu yang digunakan sebagai dasar perhitungan. Misalkan derajat signifikan yang digunakan sebesar 99,5%, dan lama jangka waktu dasar selama 4 bulan, maka safety stock :
= (3 x 111,19 x √4) – (-40 x 4) = 827,14

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)


Konsep Dasar :
Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
Contoh 1 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya akan sama dengan Rp 30.000 pada akhir tahun à kalau kita tidak memperhatikan nilai waktu unag, maka nilai uang sekarang adalah lebih tingi dari pada uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan.
Contoh 2 :
Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada   Rp 30.000 pada akhir tahun depan, kenapa :
1.     Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000
2.     Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan Rp 33.000 pada akhir tahun.

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv     = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv     = Future Value (Nilai yang akan datang)
I        = Bunga (i = interest / suku bunga)
n        = tahun ke-
An     = Anuity
SI      = Simple interest dalam rupiah
P0       = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.
I.      BUNGA SEDERHANA (simple interest)
adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.
SI = P0(i)(n)
Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)


Nilai Sekarang (present value)
Adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki beberapa waktu kemudian.

                                  FVn = P0+ P0(i)(n)
                                  PV0 = P0=  
                                          
II.   BUNGA BERBUNGA  (COMPOUND INTEREST)

Adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan.      

1.     Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang.


           FV = Pv + I
           FV = Pv + Pvi
 FV0 = Pv(1+i)n
                                                                                    atau  FVn = Pv(FVIFi,n)

2.     Nilai Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang   baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
                       
                                          PV =        FV   /    (1+i)n
3.     Nilai Majemuk dari Annuity
Anuity adalah deretan pembayaran dengan jumlah uang yang sama selama sejumlah tahun tertentu.
4.     Nilai Sekarang dari Annuity


MANAJEMEN AKTIVA TETAP

1.     Pengertian
Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa perusahaan tertentu jumlah aktiva tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya.
Kusnady dkk (1996:528) mendefinisikan aktiva tetap sebagai : “semua benda yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai guna ekonomis serta mempunyai umur (massa) manfaat lebih dari satu tahun” . Sofyan Syafri Harahap (1993:20) mendefinisikan: ”Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”.
Jadi, dapat dikatakan bahwa aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya relative tetap dalam jangka pendek, tahan lama (tidak atau secara berangsur-angsur habis dalam suatu proses produksi) dan mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang lama dengan wujud fisik dan non fisik.
2.     Bentuk – Bentuk Aktiva Tetap
Di tinjau dari bentuknya aktiva tetap di bedakan menjadi dua yaitu:
1.     Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
2.     Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva Tetap Berwujud adalah aktiva yang mempunyai wujud fisik antara lain gedung, tanah, dan mesin.
Aktiva Tetap Tak Berwujud yang bahasa Inggrisnya Intangible Asset merupakan aktiva tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya, akan tetapi memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan.
Berikut adalah contoh-contoh Aktiva Tetap Tak Berwujud yang lumrah kita temui dalam dunia usaha :
a.     Hak Sewa (Lease Hold)
Adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu (sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa mesin) yang biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte (notaris).
b.    Organization Cost
Adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang terjadi sehubungan dengan set-up perusahaan sebelum beroperasi, contohnya : pembayaran kepada notaris. Pengeluaran ini diakui sebagai perolehan aktiva tak berwujud, karena atas pengeluaran tersebut perusahaan akan memperoleh manfaat yang lebih dari satu tahun buku juga, yaitu selama perusahaan masih beroperasi.
c.      Perijinan (Permit & Licences)
Adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik daerah maupun pusat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya. Ijin-ijin perusahaan tentu ada jangka waktunya, dan jika masa berlakunya telah habis maka ijin tersebut harus diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian ijin usaha atau aktivitas tertentu atas terkait dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3 sampai 30 tahun, yang artinya lebih dari satu tahun buku. Untuk itu Ijin diakui sebagai aktiva tetap tak berwujud.



d.    Hak Paten
Adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu. Dimana atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang. Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk, atau rekayasa, atau formula, atau system, atau cara tertentu.
e.      Merk Dagang (Trade Mark)
Merk Dagang (Trade Mark) yang biasa disingkat TM, adalah hak yang diperoleh atas suatu merk komersial tertentu. Hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, symbol, atau kombinasinya, yang mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu.

MULTINATIONAL CORPORATION (MNC)
Pengertian Multinational Corporation (MNC)
Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing.
Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri..
Perusahaan multinasional adalah suatu perusahaan yang ikut serta dalam investasi langsung di luar negera asalnya. Istilah “enterprise” lebih ditujukan pada “badan hukum” sebagaimana badan hukum menghindari pembatasan objek studi terhadap penggabungan bisnis yang sudah ada dan kelompok-kelompok perusahaan yang berbadan hukum berdasarkan hubungan cabang perusahaan induk. Produksi internasional dapat membutuhkan banyak bentuk hukum. Menurut pandangan seorang ekonom, bentuk hukum tidak penting untuk penggolongan sebuah perusahaan sebagai “multinasional”.
Sebaliknya, PBB telah meninggalkan formula sederhana ini menuju sebuah pembedaan antara “perusahaan multinasional” dan “perusahaan transnasional”. Dalam laporannya, Group of Eminent Persons PBB memakai definisi para ekonom yang sederhana tentang perusahaan multinasional sebagai “perusahaan yang memiliki atau pengawasan produksi atau fasilitas pelayanan di luar negara dimana mereka berasal seperti perusahaan-perusahaan yang tidak selalu digabung atau privat; mereka dapat juga bekerjasama atau milik pemerintah.
Perbedaan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan uninasional yang memberikan sebagian keutamaan mereka: yang pertama adalah multilokasi perusahaan dalam negeri (domestik). 1) mereka mempunyai pendapatan yang menghasilkan aset di lebih dari satu lokasi dan menggabungkannya dengan sumber daya setempat untuk memproduksi barang atau jasa. 2) kedua tipe perusahaan itu dapat menikmatikeuntungan dari adanya persaingan unit ekonomi yang lebih luas ketika dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri. Kedua, adalah perusahaan domestik yang mengekspor sebagian produk mereka. Ketiga, adalah perusahaan domestik yang mengekspor faktor ketenagakerjaannya; contohnya, teknik pengenalan dan keterampilan pengelolaan. Kesimpulan dari penggambaran perusahaan multinasional di atas dapat ditekankan pada: meskipun dalam beberapa pendapat disamakan dengan berbagai macam tipe badan hukum uninasional, perusahaan multinasional berbeda dalam kapasitas penempatan fasilitas produksinya yang melintasi batas negara, mengeksploitasi faktor ketenagakerjaan lokal, untuk perdagangan lintas batas dalam faktor ketenagakerjaan antara afiliasi, untuk mengeksploitasi pengetahuan mereka dalam pasar luar negeri tanpa kehilangan pengawasan terhadapnya, dan untuk mengatur struktur pengelolaan mereka secara global tergantung pada bagian kekuasaan yang paling sesuai. Faktor-faktor ini mengijinkan perusahaan multinasional untuk mempergunakan sumber daya produktif yang disediakan internasional, dan dengan cara demikian menciptakan masalah yang berbeda dalam pembangunan kebijakan ekonomi di negara dimana mereka beroperasi. Konsekuensinya, perusahaan multinasional harus diperlakukan sebagai tipe yang berbeda dalam perusahaan bisnis untuk tujuan peraturan ekonomi. Pada bagian selanjutnya akan dicoba untuk menunjukkan bagaimana peraturan tentang perusahaan multinasional dikembangkan dan dirubah selama dari tiga puluh tahun atau lebih, dan, dengan demikian, menjelaskan peningkatan berbagai macam dan canggihnya pengaturan yang direncanakan akan muncul. Untuk mencapai tujuan ini adalah suatu keharusan menghubungkan dasar dan pengelolaan perusahaan multinasional untuk konsep hukum secara umum.


Metode Pembiayaan Perdagangan Internasional
 ·      Pembayaran di Muka (Prepayment)
Eksportir tidak akan mengirimkan barang sebelum pembeli mengirimkan pembayaran ke eksportir. Pembayaran dilakukan dalam bentuk transfer internasional ke rekening bank eksportir atau dalam bentuk draft bank asing. Metode ini menyajikan perlindungan terbaik bagi pemasok dan disyaratkan untuk pembeli baru yang kredibilitasnya tidak diketahui atau berasal dari negara yang sedang mengalami krisis keuangan.

·      Letter of Credit (L/C)
Instrumen yang diterbitkan oleh bank atas nama importir yang berisi janji untuk membayar eksportir setelah dokumen pengiriman bersamaan dengan perjanjian yang ditentukan diserahkan. Dampaknya adalah bank memberikan kredit kepada pembeli. Eksportir mendapatkan kepastian menerima pembayaran dari bank penerbit selama eksportie dapat memberikan dokumen sesuai L/C. importir tidak perlu membayar barang hingga pengiriman dilakukan dan dokumen disajikan dengan lengkap. Bank penerbit wajib membayar L/C tanpa mempertimbangkan kemampuan atau keinginan pembeli untuk membayar barang tersebut.

·      Dokumen Pertukaran (Draft)
Permintaan tanpa syarat yang dikeluarkan suatu pihak (ekportir) yang meminta pembeli untuk membayar jumlah nominal yang tertera setelah draf diserahkan. Draft merupakan permintaan formal dari eksportir untuk mendapatkan pembayaran dari pembeli.
 Draft Berjangka (Time Draft)
Eksportir menginstruksikan bank pembeli untuk memberikan dokumen pengiriman sebelum draft ditandatangani. Pembeli berjanji untuk membayar eksportir pada suatu waktu di masa depan.
*       Draft Atas Unjuk (Sight Draft)
Eksportir akan dibayar setelah pengiriman dilakukan dan draft diberikan pada pembeli untuk memperoleh pembayaran. Bank pembeli tidak akan memberikan dokumen pengiriman pada pembeli sebelum pembeli membayar draft.
 ·      Konsinyasi
Eksportir mengirim barang pada imprtir tetapi mempertahankan kepemilikan barang. Importir memiliki akses terhadap barang tetapi tidak perlu membayar hingga barang terjual ke pihak ketiga. Eksportir mempercayai importir untuk mengirim pembayaran barang yang telah terjual.

Spot = Titik, Rate = Tingkat
Tingkat nilai Tukar suatu nilai Curency ( mata uang suatu negara ) terhadap Curency negara lain pada suatu waktu dan tempat tertentu
Tingkat Karena nilainya berfluktuasi setiap saat ( Baca faktor faktor yang mempengaruhi kurs Valas Buku valas Untuk Manager Hamdy Hady ) Waktu / tempat tertentu waktu dan tempat di mana Valuta Asing itu diperdagangkan, misalnya di pasar spot rate Jakarta pada hari Selasa 6 September 2005 jam 13.00, ( Spot Rate dapat dilihat langsung pada tempat penukaran valuta asing, atau secara tak langsung publikasi Surat Kabar, televisi, internet on line dll. misalkan diketahui data nilai tukar valuta asing atas rupiah sebagai berikut
( Dikutip dari Harian Kompas Senin 5 September 2005) sbb:
Currency Jual Beli USD (United State Dollar) Rp.10.400/USD Rp.10.315/USD
GBP ( Great Britania Pound ) Rp.18.745/GBP Rp.18.550/GBP
AUD (Australia Dollar ) Rp 7.870/AUD Rp. 7.775/AUD
JPY ( Jepang Yen) Rp. 93,8/JPY Rp. 92,95 /JPY
MYR ( Malaysia Ringgit ) Rp. 2.755/MYR Rp. 2.725/MYR
EURO( Mata Uang Tunggal Eropa ) Rp. 12.853/Euro Rp. 12.725/EURO
HKD ( Hongkong Dollar ) Rp. 1.340/HKD Rp 1.320/HKD
Dasar Membaca Nilai Tukar Currency
Arti Notasi
Jual X/Y Nilai Tukar Jual Currency Y atas Currency X
Jual Y/X Nilai Tukar Jual Currency X Atas Currency Y
Beli X/Y Nilai Tukar Beli Currency Y atas Currency X
Beli Y/X Nilai Tukar Beli Currency X atas Currency Y
Kurs jual 1 (satu) USD atas Rp = 10.400 dan Kurs beli 1 (satu) USD atas Rp = 10.315
Kurs jual 1 (satu) GBP atas Rp = 18.745 dan Kurs Beli 1 (satu) GBP atas Rp = 18.550
Nilai Jual 2 ( dua ) AUD atas Rupiah = 2 X Rp 7.870 = Rp 15.740
Nilai Beli 3 (tiga) MYR atas Rupiah = 3 X Rp 2.725 = Rp 8.175

Ketentuan Dasar Transaksi
Pengertian jual/beli harus dilihat dari sisi dealer pedagang valas ( bukan dari nasabah/costomer ) kurs jual selalu lebih besar dari kurs beli margin keuntungan pedagang valas kurs jual = kurs beli valas lawan dan kurs beli = kurs jual valas lawan
- Jika kurs jual USD atas Rp = 10.400 ( Rp.10.400/USD) Maka Kurs Beli Rp atas USD = 1/10.400
(USD/Rp10.400), .Artinya jika dealer menjual USD = Rp 10.400 maka sama artinya dealer
membeli Rp atas USD sebesar 1/10.400
- Jika Kurs Beli GBP atas Rp = 18.550 (Rp18.550/GBP) maka kurs jual Rp atas GBP= 1/18.550
( GBP/Rp.18.550) Artinya jika dealer membeli GBP atas Rp = 18.550 maka sama artinya dealer
harus menjual rupiah atas GBP = 1/18.550
Catatan Kuliah Manajemen Keuangan International Priyo Purwanto
Jual Beli Jual Beli
Rp.10.400/USD Rp.10.315/USD USD/Rp 10.315 USD/Rp.10.400
Rp.18.745/GBP Rp.18.550/GBP GBP/Rp 18.550 GBP/Rp. 18.745
Rp. 7,870/AUD Rp. 7.775/AUD AUD/Rp7.775 AUD/Rp7.870
Rp. 93,8/JPY Rp. 92,9/JPY JPY/Rp 92.9 JPY/Rp 93.8
Rp. 2.755/MYR Rp. 2.725/MYR MYR/Rp. 2.725 MYR/Rp 2.755
Rp. 12.853/EURO Rp 12.725/EURO EURO/Rp.12.725 EURO/Rp 12.853
Rp.1.340/HKD Rp.1.320/HKD HKD/Rp 1.320 HKD/Rp1.340
Jika Diketahui Currency X Dicari Currency Y Menggunakan Notasi Y/X
Jika Diketahui Currency Y dicari Currency X Menggunakan Notasi X/Y
X x Y / X = Y Y x X /Y = X
Berapa kurs Jual JPY Atas Rp Diket JPY ( Satu JPY ) Dicari
Rp YJP x Rp / Yjp = Rp 93,8 ( Rp 93.8/JPY ) Lihat Tabel
Berapa Kurs beli GBP atas Rp Diket GBP ( satu GBP ) Dicari Rp
GBP x Rp / GBP = Rp 18.550 ( Rp 18.550/GBP )
Berapa Kurs Jual Rp Atas HKD Diket Rp ( satu Rp) Dicari HKD
Rp x HKD / Rp = HKD 1/1.320 ( HKD/Rp 1.320 ) Lihat Tabel
Berapa Kurs Beli Rp Atas EURO  Diket Rp (satu Rp) Dicari EURO
Rp x EURO / Rp = EURO  1/12.853 ( EURO/Rp.12.853 ) Lihat Tabel

Latihan
1.Berapa HKD, JPY, USD akan diperoleh dengan kita menyerahkan Rp 1000.000
Dealer punya HKD, JPY, USD Konsumen punya Rp 1000.000
Dealer jual HKD,JPY,USD Konsumen jual Rp 1000.000
Dealer Beli Rp 1000.000 Konsumen Beli HKD, JPY,USD
Ingat  pengertian jual/beli dilihat dari sisi dealer jadi menggunakan notasi :
(diketahui) (dicari)
Beli Rp 1000.000 Berapa HKD, YJPY,USD
Beli Rp 1000.000 x HKD / Rp1.340 = HKD 746,268 HKD
Konsumen Jual Rp.1000 000 = Konsumen beli 746,268 HKD
Dealer Beli Rp 1000 000 = Dealer Jual 746,268 HKD
Jual 746,268 HKD x Rp1.340 / HKD = Rp ? Rp 1000 000
Beli Rp 1000 000 x beli YJP / Rp 93,8 = 10.660,98 YJP X Jual Rp 93,8 / YJP = Rp 1000 000
Beli Rp 1 000 000 x beli USD / Rp 10,400 = 96,1536 USD X jual Rp 10.400/ USD = Rp 1000 000
Catatan Kuliah Manajemen Keuangan International Priyo Purwanto
2. Berapa Rp akan kita peroleh dengan menyerahkan 500 EURO, 1000 JPY, 250 USD Konsumen Dealer
500 EURO, 1000 YJP, 250 USD ( Beli )
Diketahui 500 EURO Rp / DEM
1000 JPY  dicari Rp = Rp / JPY -- > Posisi Beli
250 USD Rp / USD
500 EURO x Rp 12.725 / EURO = Rp 6.363.500
Beli 1000 JPY x Rp 92,9 / YJP = Rp 92.900
250 USD x Rp 10.315 / USD = Rp 2.578.750
3. Berapa Rp harus kita serahkan untuk mendapatkan 500 EURO, 1000 JPY, 250 USD
500 EURO, 1000 JPY, 250 USD ( Jual )
500 EURO Rp / EURO
Diket 1000 JPY dicari Rp = Rp / YJP Posisi Jual
250 USD Rp / USD
500 EURO x Rp 12.853 / EURO = Rp 6.426.500
Jual 1000 JPY x Rp 93,8 / JPY = Rp 93.800
250 USD x Rp 10.400 / USD = Rp 2.600.000
4. Berapa HKD, JPY, EURO harus kita serahkan untuk memperoleh Rp 1000 000.
Jual Rp 1 000 000 x HKD / Rp 1.320 = HKD 757,57
Jual Rp 1 000 000 x JPY / Rp 92,9 = YJP 10.764,26
Jual Rp 1 000 000 x EURO / Rp 12.725 = EURO 78,85








Tugas Manajemen Keuangan
Contoh-Contoh Kasus


logo2
 







Disusun Oleh :


Bayu Dwi P                            C1C007076
Rangga Pratama K                  C1C007102
Ninda Fajriyah                        C1C010086
Adita Rizki A                         C1C010101



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2011
Kata Pengantar

            Pertama-tama penyusun mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas mata kuliah manajemen keuangan ini. Tugas ini disusun untuk memenuhi penilaian dalam manajemen keuangan. Contoh-contoh kasus yang kami sajikan ini tentu masih ada banyak lagi contoh kasus-kasus yang lain.
            Perhitungan dalam manajemen keuangan dapat digunakan untuk banyak hal misal, untuk mengetahui proyek mana yang menjanjikan diantara banyak proyek yang ada. Dengan perhitungan dan rumus dapat di ketahui proyek mana yang menguntungkan, sehingga memudahkan dalam menentukan pilihan proyek yang akan diambil.
            Dalam makalah ini penyusun menyajikan contoh-contoh kasus mengenai manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan, nilai waktu uang, manajemen aktiva tetap, dan multinational corporation. Makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar penyusun dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang ada. Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca.




Purwokerto, Juni 2011
Tim Penyusun


Artikel Terkait

What's on Your Mind...