Kebijakan Tarif Interkoneksi Diberlakukan, Akhir Dari Bonus SMS Gratis?

Kebijakan Tarif Interkoneksi Diberlakukan, Akhir Dari Bonus SMS Gratis? - Dengan SMS sekian kali, Anda akan gratis bonus SMS sejumlah sekian ke semua operator.

Masih terngiang iklan bonus SMS gratis yang jor-joran ditawarkan operator selular, hal ini diperkirakan akan segera berhenti terkait kebijakan interkoneksi SMS.

Selama ini, operator seluler menggunakan skema Sender Keep All (SKA). Skema SKA ini dapat digambarkan sebagai berikut, sorang pelanggan operator A mengirim SMS ke pelanggan Operator B.

Dari kasus diatas, maka hanya operator A saja yang mendapatkan hasil, sedangkan operator B tidak mendapatkan apa-apa selain SMS yang diterima pelanggan.

Lalu apa kekurangan skema SKA ini? Misal operator A menawarkan tarif super murah, dan sebagain besar pelanggan memanfaatkannya dengan mengirim banyak SMS ke pengguna dengan operator B, maka trafik operator B akan mengalami banjiir SMS dan mengalami penurunan kualitas.

Hal seperti kasus diatas dinilai tidak adil karena operator B dirugikan kerana tidak mendapatkan apa-apa selain beban trafik yang datang dari SMS operator lain.

Seperti yang dikutip dari DetikInet, pada tanggal 1 Juni 2012 nanti akan diberlakukan skema biaya interkoneksi antar operator.

Jika kebijakan SMS interkoneksi berbasis biaya ini diterapkan, maka akan mengacu perhitungan biaya interkoneksi antar operator yang telah disepakati tahun 2010, yaitu sebesar Rp. 23 per SMS.

“Kesepakatan harga interkoneksinya nanti dibicarakan masing-masing antar operator secaara B2B (bussines to bussines). Yang pasti, tarif SMS tidak akan naik. Siapa bilang SMS akan naik, itu tidak benar,” kata Menkominfo Tifatul Sembiring.

Sementara itu, operator selular tidak semuanya setuju dengan kebijakan SMS interkoneksi, salah satunya Axis.

Keberatan dirasakan Axis mengenai tarif dasar biaya yang dibebankan sebesar Rp. 23, karena biaya produksi SMS jauh dari yang diajukan oleh Kominfo.

“Mengamati dari perkembangan berita yang ada, kebijakan ini dibuat untuk memerangi spamming SMS. Namun kami sebetulnya tidak sepaham, karena SMS gratis tidak serta merta membuat SMS spam marak. Berapa persen sih pengguna yang memakai SMS untuk hal semacam itu,” kata Head of Corporate Communications Axis, Anita Avianty.

Artikel Terkait


Category Article

What's on Your Mind...