Smartfren Tak Terpengaruh SMS Interkoneksi

Jakarta - Hari ini, Rabu (31/5/2012), merupakan hari terakhir penerapan interkoneksi SMS berbasis Sender Keep All (SKA). Sebab mulai esok, skema yang digunakan adalah interkoneksi SMS berbasis biaya.

Meski sudah diputuskan dan diakui telah didiskusikan kepada stakeholder industri telekomunikasi Tanah Air, tetap saja ada suara-suara ketidakpuasan yang muncul terkait aturan ini.

Namun bagi Smartfren, kebijakan tersebut tidak terlalu berpengaruh. Pasalnya, operator CDMA tersebut tidak mendapatkan keuntungan signifikan dari lalu lintas SMS.

"Tidak terlalu berpengaruh, karena keuntungan kita paling besar didapat dari data. Bahkan sampai 50% lebih," tukas Deputi CEO Djoko Tata Ibrahim.

Ia menambahkan, selain kontribusi yang tidak terlalu 'berasa', SMS yang diterapkan oleh Smartfren pun terbilang masih murah. Bahkan dibandingkan voice, penggunaan panggilan telepon masih lebih tinggi dibandingkan SMS. Apalagi sesama Smartfren diterapkan panggilan gratis.

"SMS kita termasuk murah sekitar Rp 50, itu juga masih kecil hanya menyumbang 5%. Sisanya data yang paling besar dan voice," Djoko Toto menandaskan.

Seperti diketahui, terhitung 31 Mei 2012 pukul 23:59:59, seluruh operator serentak akan meninggalkan skema Sender Keep All (SKA) dan beralih ke skema interkoneksi berbasis biaya.

Menurut Kominfo, kebijakan ini merupakan bentuk kompromi untuk meminimalisir penyalahgunaan penawaran SMS secara gratis yang malah dimanfaatkan sebagai spam.

Seperti diketahui, skema SKA awalnya dipilih dengan pertimbangan bahwa trafik SMS antar penyelenggara akan berimbang karena proses balas-berbalas pengiriman SMS. Namun dalam perkembangannya terdapat ketidakseimbangan trafik sehingga operator yang kebanjiran SMS dari operator lain merasa dirugikan.

Hingga akhirnya, skema SKA diganti dengan interkoneksi SMS berbasis biaya. Adapun biaya interkoneksi SMS mengikuti hasil perhitungan biaya interkoneksi tahun 2010, yaitu sebesar Rp 23 per SMS.

Biaya Rp 23 ini bukanlah yang menjadi tarif pungut kepada konsumen. Sebab jika sudah jatuh ke konsumen maka komponen biayanya terdiri dari biaya interkoneksi + biaya retail activity, dimana dalam retail activity terdapat komponen lainnya. Mulai dari biaya produksi, pemasaran, profit margin dan lainnya.

Artikel Terkait


Category Article

What's on Your Mind...